Beran.desa.id, Ngawi – Pengisian perangkat desa untuk empat formasi kepala dusun di Desa Beran, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, berlangsung ketat. Ujian diselenggarakan di SMK PGRI 1 Ngawi pada Rabu (23/7/25) dengan sistem Computer Assisted Test (CAT). Persaingan ketat terjadi di semua formasi, terutama pada formasi Kepala Dusun Karangrejo yang sempat mengalami nilai seri.
Situasi paling menegangkan terjadi saat dua peserta formasi Kepala Dusun Karangrejo, Yanuar Eko Adi Lukmana dan Angga Riska Pratama, meraih nilai yang sama, yakni 77. Hal ini membuat panitia memutuskan untuk mengadakan ujian ulang demi menentukan peringkat pertama. Ujian ulang dilakukan dengan pengawasan ketat dan prosedur yang sama seperti ujian pertama.
Ketua tim pengisian perangkat Desa Beran, Supardi, menjelaskan bahwa keputusan menggelar ujian ulang diambil demi menjaga prinsip keadilan dan objektivitas dalam seleksi. Ia menegaskan bahwa semua tahapan dilaksanakan secara terbuka dan profesional.
“Kami ingin hasil seleksi benar-benar objektif dan sesuai kompetensi peserta,” kata Supardi.
Selain formasi Karangrejo, tiga formasi kepala dusun lainnya juga menyita perhatian karena capaian nilai para pesertanya. Imam Hanafi yang mengikuti seleksi untuk formasi Dusun Wareng berhasil meraih nilai 76. Ia tercatat sebagai warga Dusun Pudak, Desa Gemarang, dan telah lima kali mengikuti seleksi perangkat desa.
Imam menyampaikan rasa leganya setelah berhasil memperoleh nilai tinggi pada seleksi kali ini. Ia berharap jerih payahnya selama ini membuahkan hasil terbaik.
“Saya sudah lima kali ikut ujian perangkat desa, kali ini saya berharap hasilnya bisa maksimal,” kata Imam Hanafi.
Di formasi Kepala Dusun Beran 1, Henry Gunawan keluar sebagai peserta dengan nilai tertinggi yaitu 67. Henry merupakan lulusan Universitas Negeri Jember dan mampu unggul dari pesaingnya melalui ketepatan dan kecepatan menjawab soal. Meskipun nilai tidak setinggi formasi lain, performanya dianggap stabil.
Sementara itu, di formasi Kepala Dusun Belukan, Endrik Widodo mencatatkan nilai 75. Endrik adalah lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan menjadi peserta dengan skor tertinggi kedua setelah formasi Karangrejo. Persaingan yang ia hadapi disebutnya sangat ketat.
Endrik menilai kualitas soal dan kompetitor dalam seleksi tahun ini sangat menantang. Ia mengapresiasi proses seleksi yang berlangsung adil dan profesional.
“Soal-soal yang diberikan cukup menantang, persaingan juga sangat ketat,” kata Endrik Widodo.
Pengawasan terhadap proses seleksi ini dilakukan secara langsung oleh anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Ngawi. Salah satunya adalah Supeno, yang hadir untuk memastikan jalannya seleksi berjalan jujur dan transparan. Kehadiran DPRD juga sebagai bentuk kontrol publik terhadap rekrutmen perangkat desa.
Supeno menegaskan bahwa pengawasan dari DPRD merupakan bagian dari tanggung jawab legislatif dalam memastikan tidak adanya kecurangan dalam proses seleksi.
“Kami ingin memastikan prosesnya tidak ada kecurangan,” kata Supeno.
Dari hasil ujian ulang untuk formasi Kepala Dusun Karangrejo, akhirnya Yanuar Eko Adi Lukmana berhasil meraih nilai tertinggi yaitu 83. Dengan hasil tersebut, Yanuar resmi menempati peringkat pertama dan dinyatakan lolos. Panitia berharap seluruh peserta terpilih dapat menjalankan amanah dengan baik dan profesional.
.jpeg)
